Pages

Friday, May 30, 2014

CARA MENGATASI IMPOR PANGAN DI INDONESIA

Kelompok 1EB07:
Devi Anggraeni (22213250)
Fajar Apriyanto (23213138)
Heri Prasetyo (24213066)
Safira Hanifah (28213187)

Seperti yang telah kita ketahui, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Namun produksi pangan Indonesia yang begitu tinggi belum bisa mencukupi kebutuhan penduduknya. Salah satu penyebab utamanya adalah jumlah penduduk yang sangat besar. Akibatnya Indonesia harus mengimpornya dari negara lain. Impor adalah proses memasukan barang atau komoditas dari Negara lain ke Negara sendiri secara legal. Biasanya impor sering kali menjadi solusi akhir akibat ketidakmampuan pemerintah memaksimalkan sumber-sumber yang ada di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya.

Seharusnya Indonesia dapat memenuhi kebutuhan rakyatnya karena notabenenya Indonesia memiliki keadaan tanah yang sangat subur. Tetapi nyatanya tidak demikian. Beberapa tahun ini, Indonesia lebih gemar menggantungkan kebutuhan pangannya dengan luar negeri akibat ketidakseimbangannya jumlah produksi yang dihasilkan dengan kebutuhan masyarakatnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti pertumbuhan penduduk yang tinggi, keadaan cuaca & iklim yang ekstrim, dan menyempitnya luas lahan persawahan yang ada sebagai dampak dari pertumbuhan penduduk tersebut.

Maka dari itu kita perlu melakukan beberapa usaha agar dapat mengurangi ketergantungan impor, diantaranya yaitu:
  • Menekan pertumbuhan penduduk agar tidak semakin tinggi
  • Melakukan perluasan areal tanam
  • Meningkatkan produktifitas pada para petani maupun peternak agar dapat menghasilkan lebih banyak jumlah produksi yang berkualitas
  • Memasang harga dasar yang sesuai dan menguntungkan para produsen dan konsumen.
  • Memperlancar ketersediaan info data terhadap iklim untuk keperluan petani
  • Membuat kebijakan mengenai areal tanam dan areal tempat tinggal. Di mana areal tanam tidak perlu lagi dipersempit akibat keperluan untuk membuat tempat tinggal bagi para penduduk karena pengaruh pertumbuhan penduduk yg makin melonjak.
Inilah hasil diskusi kelompok kami yang menempatkan kami seolah-olah adalah pemerintah Indonesia dalam mengatasi impor pangan yang terus terjadi di negeri ini.

Wednesday, May 28, 2014

Soft Skill

Setiap individu memiliki karakter yang berbeda-beda yang telah tertanam sejak kecil di dalam diri. Dari karakter tersebut lahirlah kemampuan, yaitu kemampuan yang kasat mata dimana menggambarkan pribadi masing-masing. Itulah soft skill, merupakan kemampuan internal yang berbeda-beda pada diri individu yang telah tertanam sejak kecil berdasarkan karakter kepribadian, seperti kemampuan komunikasi, kepemimpinan, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, kejujuran, kerjasama, motivasi, kemampuan beradaptasi dan kemampuan interpersonal dengan orientasi nilai pada kinerja yang efektif.

Kemampuan soft skill ini sendiri sebenarnya adalah kemampuan mengenali diri sendiri dan orang lain, kemampuan memotivasi diri, kemampuan mengendalikan emosi diri dalam menjalin hubungan dengan orang lain.

Soft skill diperlukan sekali dalam menghadapi dunia nyata yang penuh dengan persaingan seperti saat ini. Kebutuhan akan tenaga kerja yang memiliki profesionalisme dan manajerial skill amat dituntut. Individu yang memiliki kecerdasan emosional juga sangat mendukung pemenuhan kebutuhan di dunia pekerjaan selain kecerdasan intelektual. 

Dari pernyataan diatas, maka dapat disimpulkan betapa pentingnya soft skill bagi kita sehingga perlu dikembangkan. Cara untuk mengembangkan soft skill adalah dengan seiring bertambahnya pengalaman, lebih sering berinteraksi dengan orang lain, dengan begitu keterampilan soft skill dapat terasah.



Monday, May 12, 2014

Puisi

Berikut ada satu puisi yang baru saja saya buat. Mungkin bisa di bilang ini sebuah curahan isi hati. Tapi sambil membaca puisinya, harap sambil mendengar lagu berikut dibawah ini dengan menggunakan headset agar lebih mengena. Tinggal klik tombol play saja, namun sebelumnya di pause dulu musik blog saya ya :)



ADA YANG HILANG
by: Safira Hanifah

Semilir angin berhembus terasa di kulit tubuhku
Dingin, ya, beku kurasa tak tertahan
Deburan ombak yang menerpa pinggiran pantai
Menggiring jalanku yang mulai tertatih menyusur pesisir

Ku berjalan, dan berjalan
Tak tau kapan ku akan bertepi
Seakan mencari-cari sesuatu yang hilang
Yang ingin ku temukan kembali

Tak sanggup rasanya kehilangan
Ingin kembali ku genggam
Ingin kembali ku dekap
Ingin kembali ku rasakan

Namun rasanya sudah tak mungkin lagi
Nyatanya tak kutemukan sedikit pun sisa-sisa dari serpihannya

Sakit, perih, duka, kecewa
Itu yang kurasa
Ku inginkan semuanya kembali
Tapi tak kunjung kembali

Lenyap, terenggut ombak pantai
Terhanyut jauh ke laut samudera
Aku pun menyadari
Sulit lagi sudah rasanya mendapatkannya kembali
Ke genggamanku, ke dekapanku

Akhirnya pun langkahku berhenti
Di ambang batas sepi
Tubuhku letih tertitih
Tak cukup kuat lagi untuk melangkah

Kucoba tegarkan diriku, kucoba kokohkan diriku
Agar dapat tetap berdiri tegap
Memandang ke depan
Melangkah ke depan

Kuharus sadari
Bahwa sesuatu yang hilang itu
Pasti memiliki maksud yang berarti
Entah suatu saat nanti 'kan kembali
Atau akan terganti dengan yang lebih baik lagi

Dan aku yakin
Tuhan pasti memiliki rencana indah untukku kelak...